Rumah adalah Lembaga Pendidikan yang Pertama dan Utama
Pintar bisa dipelajari, tetapi karakter harus dibentuk. Sebagai makluk sosial, pintar saja tidak cukup tanpa diimbangi dengan karakter yang baik karena manusia tidak bisa hidup seorang diri.
Apa pun profesi kita saat ini, sebagai presiden, CEO perusahaan, ketua RT atau masyarakat biasa; kita semua pernah merasakan masa kecil. Saat itu, kita semua tidak mengetahui apa - apa selain mengikuti apa yang disampaikan orang tua di rumah. Misalnya seorang ibu mengatakan kepada anaknya, "kalau mau makan jangan lupa berdoa dulu nak". Kepolosannya sebagai anak kecil mungkin saja ada yang bertanya, "bu mengapa harus berdoa sebelum makan?" atau pertanyaan lain. Jawaban dari sang ibu menjadi bekal pendidikan yang pertama sebelum sang anak memasuki dunia pendidikan formal. Artinya rumah adalah lembaga pendidikan yang pertama dan paling utama bagi seorang anak.Diksi "utama" saya pakai untuk menjelaskan bahwa pendidikan karakter seharusnya ditanamkan sejak dini dan itu dimulai dari rumah. Saat karakternya baik maka pendidikan secara formal di sekolah menjadi pelengkap yang baik untuk tumbuh kembang anak. Alasan paling mendasar mengapa pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini karena masa kanak - kanak sebagian besar waktu anak bersama orang tuanya. Ini berbeda dengan masa remaja, karena masa remaja seorang anak sudah terkontaminasi dengan pengaruh lingkungan dan teman. Apabila nilai-niai karakter seperti sopan santun, tanggung jawab, dispilin, dan lain sebagainya ditanamkan sejak dini. Di manapun anak itu berada dan dengan siapa dia bergaul, sang anak memiliki pertahanan diri yang baik bila lingkungan dan teman sebaya menharahkan pada hal - hal di luar dari nilai - nilai karkater yang ditanamakan sejak kecil oleh orang tuanya.
Jadi point penting yang saya tekankan melalui catatan pemikiran sederhana ini adalah tentang pendidikan karakter. Pintar bisa dipelajar tetapi karakter harus dibentuk. Karakter yang baik terbentuk melalui kebiasaan yang baik, yang ditanamkan sejak kecil oleh orang tua di rumah.
Sebagai Guru dan Orang Tua
![]() |
Saat mengajar di Sekolah Kanaan Jakarta |
Saat penerimaan rapor biasanya cerita - cerita klasik seperti pak Dadang (bukan nama sebenarnya) yang merasa sudah melakukan semua yang terbaik sebagai seorang ayah, tetapi kelakukan sang putra, jauh dari harapannya sebagai orang tua. Ada juga pengalaman ibu Dian (bukan nama sebenarnya) yang merasa sia - sia semua yang sudah dilakukan, tetapi tindakan anak di sekolah mengharuskan ibu 2 anak itu untuk menghadap pihak sekolah hampir setiap pekan karena kelakukan sang anak. Lantas pulang ke rumah dan menjumpai putri kecil kami, sekaligus melihat realitas lingkungan tempat tinggal kami maka saya sampai pada kesimpulan bahwa pendidikan karakter harus dikuatkan dan itu dimulai dari rumah oleh orang tua. Mungkin sharing pengalaman saya tidak sesuai dengan pengalaman teman dan sahabat yang membaca tulisan sederhana ini. Silakan sampaikan sudut pandangnya melalui kolom komentar agar menjadi diksi yang barangkali bisa melahirkan sudut pandang baru yang lebih baik.
Salam
Posting Komentar untuk "Rumah adalah Lembaga Pendidikan yang Pertama dan Utama"